Sunday 9 October 2011

JAS MERAH ( JANGAN SESEKALI MEMPERLIHATKAN “RAHASIAMU” )

Upacara penaikkan bendera merah putih pada hari Kemerdekaan Indonesia digelar di sebuah lapangan terbuka.
Upacara itu diikuti oleh ribuan peserta dengan berbagai kalangan. Pada saat Upacara dimulai, sangat tampak sekali antusias yang sangat tinggi dari ribuan pasukan Upacara tersebut. Seakan mereka sedang berada pada saat pembacaan teks Proklamasi oleh Soekarno, beberapa tahun silam.

Namun segala kobaran api semangat yang tadinya hidup dijiwa setiap pasukan Upacara, padam secara perlahan-lahan.


Hal tersebut terjadi pada saat Camat setempat yang bertugas sebagai Pembina Upacara berjalan menuju mimbar Upacara.

Ribuan raut wajah-wajah yang tadinya terlihat serius dan monoton, kini berubah drastis. Kini raut wajah-wajah tersebut berubah seperti saat seseorang melakukan pengejanan didalam kakus. Dengan tubuh yang agak bergetar dan hidung yang kembang kempis.

Sebenarnya mereka itu sedang menahan tawa yang tak mungkin mereka lampiaskan.

Apa yang ada dibenak mereka ?

Dan ternyata Pembina Upacara yang tidak lain adalah Camat setempat merupakan subjek dari tawaan yang tak terlampiaskan tersebut.

Ada apa dengan Camat itu ?

Dan ternyata Camat tersebut yang berdiri dengan gagah perkasa lupa akan sesuatu hal yang sangat penting.

Apa yang Camat itu lupakan ?

Dan ternyata Ia bukan melupakan dokumen-dokumen penting atau melupakan istrinya. Tapi Ia lupa untuk menutup sebuah pagar yang ada dicelananya.

Ya begitulah… Ia lupa menutup Sleting Celana Hitam yang dipakainya.

Namun semua telah terjadi, Ribuan pasang mata tanpa sengaja telah melihat “Rahasianya”


Oleh : Gusrial Eki Saputra

0 comments:

Post a Comment

 
;